Dan Allah, Satu-satunya Tempat Kembali

 


Orangtuasekolah.id-- Gersang, bagaikan berjalan dipadang pasir nan luas seperti itulah rasanya suasana hatiku sekarang. Tiap hari terjebak dalam rutinitas yang sama, sibuk dengan segala aktifitas yang itu-itu saja. Aah, aku tiba-tiba merasa begitu hampa, merasa begitu banyak waktuku yang terbuang sia-sia, semata-mata mengejar dunia. 

Sayup - sayup aku mendengar lantunan sholawat "Rahman yaa Rahmaan sa'idni ya Rahmaan isyroh shodri Qur'an imla' qolbi bil Qur'an..." seketika dadaku terasa sesak sekali. Larut dalam lantunannya aku buka ponselku mencari arti dalam sholawat tadi, dalam sekejap saja air mataku luruh bersama dengan bongkahan beban yang terasa sesak memenuhi dada. Aku hanya seorang wanita biasa dengan tiga anak, Zahra, Hanan dan Nur. Aku yang hanya lulusan SMA berjodoh dengan suamiku yang seorang santri sehingga Insyaallah mampu membimbingku dalam setiap langkah hidup terutama urusan agama.

Malam itu sepulangnya kerja suamiku melihatku tertunduk lesu, beliau lalu menghampiriku,

"Bunda ada apa? Sepertinya hari ini Bunda tak seperti biasanya?"

Tak seperti biasanya aku bercerita, kali ini aku hanya menjawab sekedarnya. Hari Minggu nanti suamiku mengajakku mengikuti kajian mingguan di salah satu Pondok Pesantren di Tangerang. Sudah lama kajian itu berjalan, namun baru kali ini hati kami tergugah untuk datang,  padahal tidak jauh dari rumah. 'Ya Allah semoga ini termasuk jalan kami menerima hidayahMu yang Kau datangkan pada kami, sehingga kami bisa senantiasa istiqomah dalam kebaikan'. Minggu pagi dalam suatu majlis yang  diawali dzikir, sholawat dan ceramah Sang Kyai. Dari sekian banyak nasihat yang terdengar, ada nasihat yang membuat saya fokus pada satu kalimat 'Kalau mau dekat dengan Allah, maka banyak - banyak baca Al Qur'an, dengan pemahaman atau tidak'.

 Tertegun dibuatnya, semakin kuat tekad dalam dada untuk senantiasa menyempatkan diri untuk sering beribadah, mengaji, berdzikir, bersholawat disela - sela kesibukan yang sudah menjadi rutinitas. Tak lama setelahnya dan berusaha tetap istiqomah, hari - hari yang kujalani lebih terasa indah dan bermakna.  Semua terasa lebih  terkendali dengan mengingat-Nya dan aku hidup dengan kebiasaan baru, tadabbur Quran demi menemukan pesan -pesan Allah yang begitu istimewa dan menggetarkan jiwa. Suatu waktu aku tertegun pada sebuah ayat, menyadari kekosongan hidupku selama ini

 "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku" (Q.S Adz dzariyat: 56). Saat itulah seolah aku tertampar, tangis pun pecah. Aku bertanya pada diriku sendiri, Kemana saja aku? Ngapain saja selama ini? Ya Allah...

Semakin aku ingin kembali dan mendekatkan diri, semakin tenang rasanya. Benar firman Allah dalam Al Quran bahwa ia merupakan penyembuh dan penawar lara  "...katakanlah Al Qur'an bagi orang - orang yang beriman merupakan petunjuk dan penyembuh..." (Q.S Fushilat: 44).

Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang senantiasa ingin kambali dalam ridho-Nya dengan hati yang ikhlas, sebagaimana disebutkan 

"Wahai jiwa-jiwa yang tenang. Kembalilah pada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoi-Nya. Dan masuklah ke dalam golongan hamba - hamba-Ku dan masuklah ke dalam SurgaKu" 

Laeli Tejal


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.